Ber-taman sayur organik adalah slogan menarik yang digaungkan oleh Komunitas Brenjonk Lestari. Adalah Cak Met (demikian anggota komunitas, tetangga sekitar) memanggil nama singkat inisiator Brenjonk. Waktu itu dia sempat berbagi cerita dengan saya tentang sukses komunitas ini mengorganisir dan meningkatkan kapasitas petani di Dusun Penanggungan, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. kebetuan pas ulang tahun walhi dan hari bumi, bersama sahabat walhi dan komunitas Green Student Environmentalis (GSE) membuat sarasehan sederhana di area fasilitas perpustakaan universitas Airlangga.
Dan memang, selain tanaman pangan seperti jagung dan padi, urban farming dapat diterapkan pada jenis lain seperti sayur mayur, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan buah-buahan.
Caranya pun cukup mudah, karena organik, keperluan pupuk pun bisa kita penuhi langsung dari sampah organik sisa bahan dapur dan makanan.
Yang menarik adalah kontrol langsung dari kita atas kualitas sayur yang akan dikonsumsi. Apalagi, tidak terkecuali dari kita saat ini sangat identik dengan berbagai rupa penyakit yang semakin menggila dengan gempuran makanan instant yang mudah didapat. Ditambah, laju perubahan iklim terkait dampak pemanasan global yang semakin membuat ketahanan fisik menjadi terancam.
Silahkan berkomentar…
[.. dari penyiapan media tanam [membuat endiri, menyemai bibit, merawat, memamen dan melakukan pengepakan,
kemudian mengirim. dilakukan sendiri oleh anggota komunitas brenjonk..]
Wah, segar yah ??!
Jadi, jangan ragu untuk bertaman sayur organik sekarang juga. Kata Cak Met, “Ganti saja tanaman hias di kos-kosan atau rumah dengan sayur organik, pupuknya bisa dari macem2, mulai dari sisa makanan, dsb. Kalo gelombang cinta kan ga bisa ditumis ?”
Yang perlu dijadikan catatan dari konsep urban farming adalah dorongan yang serius dari pihak pemerintah, utamanya Pemkot Surabaya, yang katanya akan segera merealisasikannya. Namun, menurut saya sih, petani yang sudah memiliki lahan, harus tetap diberikan kebebasan untuk bercocok tanam dengan media yang sudah ada. Dan yang miskin lahan, bisa mencoba alternatif ini. Ga asik juga kan kalau harus dipaksakan semuanya dengan konsep polyback dan pot ? Biarkan para petani berkreasi sesuai seleranya... Yang penting, tingkatkan kesejahteraannya. AYOO BERTAMAN SAYUR ORGANIK SEKARANG!!
(reporter: prita HW, pemilik blog - dunia gairah - http://pritahw.multiply.com )